Hashim Mengatakan Bahwa Prabowo Sudah Pikirkan Gizi Anak Sejak 12 Tahun Lalu

Hashim Mengatakan Bahwa Prabowo Sudah Pikirkan Gizi Anak Sejak 12 Tahun Lalu


Adik dari capres Prabowo Subianto, Hashim Djojohadikusumo, menyatakan bahwa dukungan kepada kakaknya bukan karena hubungan saudara. Hashim menilai sosok Prabowo sangat visioner, salah satunya adalah memikirkan gizi anak sejak 12 tahun yang lalu.

“Saya tidak mendukung dia karena dia kaka saya, bukan itu. Di Indonesia sudah ada banyak contoh kakak dan adik tidak cocok,” ucap Hashim dalam sambutannya di acara bedah buku Prabowo, ‘Paradoks Indonesia’, di Hotel Sahid Jaya, Jalan Sudirman, Jakarta, Sabtu (1/9/2018).

Hashim mengaku mengetahui visi Prabowo untuk membangun Indonesia pada tahun 2006 lalu. Dia menceritakan saat itu Prabowo sudah memikirkan bagaimana membangun Indonesia dengan mengutamakan perbaikan gizi bagi anak-anak di Indonesia.

“Saya kaget sseorang Jenderal, Kopassus, baret merah bisa memikirkan susu. Saya bilang ke emak-emak di sini, Pak Prabowo memikirkan hal ini 12 tahun lalu,” kata Hashim.

Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra ini menjelaskan bahwa gizi bagi anak-anak sangatlah penting. Bila tidak segera untuk ditangani, menurut Hashim, hal itu akan sangat berpengaruh kepada kualitas sumber daya manusia di Indonesia.

“Gizi ini masalah besar, masa depan bangsa Indonesia ini, kalau tidak diatasi segera mungkin 30 persen stunting growth. Bayangkan anak-anak Indonesia nanti tidak mampu bekerja,” ucap Hashim
Hashim kemudian menyinggung Prabowo yang pernah menyebut Indonesia akan bubar bila persoalan ekonomi tidak ditangani. Menurut dia, hal tersebut sudah terbukti terjadi di Uni Soviet.

“Saya saksikan sendiri bahwa akhir tahun namanya Uni Soviet punya tentara, nuklir, bom, angkatan laut hebat. Uni Soviet bubar tanpa perang,” pungkasnya.

Comments

Popular posts from this blog

AHY Sudah Masuk Struktur Tim Kampanye Prabowo – Sandi

Inilah 3 Manfaat Buah Sirsak untuk Kesehatan

Prabowo Membicarakan Tentang Emak-Emak Deklarasi yang Diusir, Utang RI Naik Rp 1 Triliun/Hari